“Proses Penulisan Sebuah Buku Mulai Dari Ide Sampai Ke Penerbit”
Akbar Zainudin
“Proses Penulisan Sebuah Buku Mulai Dari Ide Sampai Ke Penerbit”
Resume G-8. P.6 Minggu, 5 April 2020
Oleh: Rahmawati Taufik
Menulis itu kata orang susah, begitu juga menurut saya. Akan tetapi
rumus itu tidaklah mutlak bagi semua orang. Contohnya aja yang terjadi pada Om
Jay. Beliau bisa menuliskan kata-kata menuangkan ide dan pikiranya seperti air
mengalir. Tak heran lagi hampir seluruh kota-kota besar di seluruh propinsi terkunjungi
oleh Om Jay untuk memenuhi undangan para guru yang haus akan ilmu menulis. Disamping
dijuluki sebagai guru Blogger Indonesia, Om Jay juga salah seorang motivator
pendidikan kepada seluruh guru di Nusantara khususnya dalam menulis. Hal ini
dibuktikan dengan sebuah bukunya yang berjudul “Menulislah Setiap Hari Dan
Buktikan Apa Yang Terjadi.”
Hal diatas berlaku sama
dengan Penulis buku Man Jadda Wajada yaitu nara sumber kita hari ini bapak Akbar Zainudin,.
Alhamdulillah, berkat Man Jadda Wajada ini beliau bisa keliling ke-33 Provinsi di Indonesia. Hanya satu propinsi yang
belum beliau kunjungi yaitu; PAPUA. “Mudah-mudahan
setelah lebaran bisa ke Papua, siapa tahu ada orang PGRI Papua di sini, ujarnya” dengan sedikit tersenyum.
Pak Akbar Zainudin, menulis sejak SMA saat beliau mondok di
Gontor. Dilanjutkan pada saat mahasiswa. Menulis buku pertama tahun 2008, yang
diterbitkan oleh penerbit yang sangat terkenal Gramedia, Man Jadda Wajada itu buku pertamanya. Hingga sekarang, baru 13 buku yang telah dia tulis.
Hampir semua tentang motivasi.
Pada pembelajaran
daring kali ini bapak Akbar Zainudin, akan memberikan materi penting tentang menulis sebuah buku, yaitu:
“Langkah-Langkah
Menulis Buku Yang
Disingkat Menjadi TOJTRP”
1.
Langkah pertama adalah T (Menentukan TEMA tulisan)
Setiap buku
harus punya tema besar, baik buku fiksi maupun non fiksi.
Tema akan menjadi rel yang mengikat
kita dari awal tulisan hingga akhir. Tema ini satu saja. Misalnya kerja keras,
romantisme, cara belajar, dan sebagainya.
Kalau buku yang ditulis pak Akbar Zainudin, kebanyakan adalah buku-buku motivasi. Sedangkan buku yang ditulis Om Jay, buku-buku
pendidikan. Dan sebagainya.
2.
Langkah kedua adalah O (Buatlah OUTLINE atau DAFTAR ISI)
Gunanya outline:
1.
Agar
tulisan kita terarah.
2.
Bisa
buat jadwal dan target.
3.
Menghindari
"ngeblank" pada saat menulis.
4.
Agar
bukunya selesai.
Kalau tidak ada daftar isi, akan sulit bukunya
bisa selesai
3.
Langkah ketiga adalah J (Buatlah JADWAL penulisan)
Kalau daftar isi sudah dibuat, misalnya ada 30 judul
artikel atau plot cerita, mulailah membuat jadwal secara riil. Katakan 1 tulisan jadwalnya seminggu selesai, buatlah jadwalnya
dari 30 tulisan itu kapan mau selesai.
Dengan kita
membuat jadwal, maka akan memudahkan kita untuk mengontrol dan mengevaluasi
dari hasil tulisan kita.
4.
Langkah keempat adalah T (Tuliskan)
Outline sudah
ada, jadwal juga sudah ada. Berikutnya adalah tuliskan sesuai outline dan
jadwalnya. Di sini, disiplin diri dan komitmen yang akan menentukan apakah
tulisan kita akan selesai atau tidak.
Tulis dan selesaikan semua judul artikel
terlebih dahulu. Jangan terpaku untuk satu tulisan sampai sempurna.
5.
Langkah kelima adalah R (REVISI)
Revisilah
tulisan kalau semua draft tulisan sudah selesai. Jangan terpaku hanya satu
judul sampai sempurna. Kalau kurang-kurang sedikit, tidak apa-apa.
Dalam hal ini
ada dua tahap yang perlu dilakukan:
1.
Tahap
pertama adalah menyelesaikan semua draft buku.
2.
Tahap
kedua, baru revisi.
Apa saja yang direvisi?
1. Data dan informasi yang kurang.
2. Tata Bahasa
3. Gaya Tulisan. Disamakan dari awal hingga akhir.
4. Judul-judul artikel. Buatlah judul-judul yang menarik.
Ingat baik-baik. Jangan terpaku dengan satu
judul artikel saja sampai sempurna. Selesaikan saja semua draft bukunya, apapun bentuknya. Setelah draft
selesai, baru direvisi.
6.
Langkah keenam adalah P (kirim ke PENERBIT)
Apa yang menjadi pertimbangan penerbit?
Paling utama
adalah bukunya laku atau tidak. Ini menyangkut kebutuhan masyarakat pembaca.
Apakah pembaca
butuh buku kita? Siapa yang
butuh? Berapa banyak orang yang butuh? Buku kita
menjawab kebutuhan apa? Semakin besar
kebutuhan masyarakat akan buku kita, maka peluang diterbitkan semakin besar.
Karena itu, sebagai penulis kita mesti memahami
buku kita siapa yang akan beli, dan siapa yang kira-kira akan baca. Hal kedua adalah apa yang bisa membedakan buku
kita dari buku sejenis. Apa kelebihan buku kita dibandingkan dengan buku sejenis?
Kita harus mampu menjawab pertanyaan ini.
Karena hal itu yang akan menjadi pertanyaan dan juga pertimbangan penerbit.
Apakah perlu membayar kepada penerbit?
Kita tidak perlu membayar ke penerbit. Bahkan
kita mendapatkan uang ROYALTI. Rata-rata royalti adalah 10% dari buku yang
terjual.
Bagaimana cara mengirim naskah?
1. Naskah harus sudah jadi.
2. Diprint, dikirim dengan hard copy dan soft copy dalam bentuk CD
atau Flash Disk
Berapa lama?
Kabar diterima atau tidak sekitar 3 bulan.
Demikianlah ulasan singkat kali ini. Teruslah
berlatih menulis, menulis, dan menulis. Berdisiplin saja setiap hari, nanti
tau-tau tulisan kita akan banyak, akan lebih baik, dan tau-tau jadi buku. Seperti buku Penulis dibawah ini:
Happy
Writing.
Salam
Man Jadda Wajada. Salam
Literasi
Rahmawati
Taufik, S.Ag. M.Pd. Dharmasraya Sumbar
Trm ksh🙏
BalasHapus