“MENULIS CEPAT DAN TEPAT DI MEDIA DARING DAN LURING”




“MENULIS CEPAT DAN TEPAT DI MEDIA DARING DAN LURING”
Resume Oleh Rahmawati, S.Ag. M.Pd

Beberapa jam setelah tidak membuka WAG ternyata sudah banyak pesan yang masuk. Dari banyak pesan tersebut ada sebuah pesan dari Om Jay bahwa narasumber kita malam ini Senen, 20 April 2020 pukul 19.00- 21.00 adalah Bapak Catur Nurrochman Oktavian lengkap dengan biodatanya.
Biodata Narasumber
Nama Catur Nurrochman Oktavian biasa dipanggil Om Catur, Pendidikan S1 nya  di UNS, S2 di UPI Bandung. Aktifitas kesehariannya adalah seorang Guru SMP. Beliau menekuni hobi menulis sejak tahun 1999, karya pertamanya dalam bentuk  buku terbit tahun 2003. Sampai sekarang beliau terus menulis dan sudah  menghasilkan 20 judul buku. Om Catur adalah  Redaktur pelaksana Majalah Suara Guru sejak Januari 2019, dan telah menghasilkan ratusan artikel tersebar di media daring dan luring. Sejak bulan  Juli 2019 menjadi Ketua Departemen Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Pengurus Besar PGRI.
Setelah magrib lebih kurang  jam 19.00 saya kembali membuka WAG. Saya lihat om Jay telah menyapa peserta dengan salamnya, serta mengingatkan peserta untuk mengisi daftar hadir. Om jay pun mempersilahkan Mr, Barms sebagai moderator.
Setelah moderator mempersilahkan pak Catur selaku nasumber, pak catur menyampaikan dua hal yang sangat menarik perhatian saya, yaitu rasa takut dan malas adalah musuh utama dalam menulis.
Setiap orang akan mempunya kapasitas yang berbeda-beda dalam menulis. Bagi yang sudah terbiasa membaca dan menulis tentu baginya menulis itu adalah seperti angin lalu. Akan tetapi bagi para penulis pemula tentu menulis itu seperti bayi yang baru belajar berjalan yang selalu jatuh dan bangun. Namun  karena selalu dibiasakan insyaAllah akan juga lancar dengan sendirinya. Sehingga bisa menulis cepat dan tepat baik di media luring ataupun daring.
Kendatipun demikian biasanya bagi penulis pemula punya dua musuh utama dalam menulis yang harus dikalahkan yaitu rasa takut dan malas. Oleh karena itu kita harus mampu mengalahkan dua musuh utama itu agar dapat memulai menulis cepat dan tepat di media massa luring atau daring.
Takut tulisannya jelek, takut dicela, takut tulisannya sudah basi, dan takut takut lainnya. Ini yang menghambat kita dalam memulai sebuah tulisan. Seperti yang dikatakan asimov, seorang penulis yang baik, maka ia dapat menulis dengan cepat. Perlu diingat, bahwa setiap orang yang mampu mengerjakan sesuatu dengan baik, maka ia dapat melakukan lebih cepat dibandingkan orang yang tidak bekerja secara baik.
Menurut om Catur Menulis itu adalah sebuah kecakapan atau keterampilan. Bila kita menguasai secara detail pengerjaan tulis menulis, maka kecakapan itu akan berbanding lurus dengan kecepatan pengerjaan. Oleh karena itu menulislah dengan simpel dan apa adanya namun mengandung maksud, jadilah dirimu sendiri ketika menulis.
Bagaimana caranya menemukan gaya atau menjadi diri sendiri ketika menulis?
Dengan banyak membaca  kita akan mengenal dunia, dan apabila kita banyak menulis  kita akan dikenal oleh dunia. Oleh karena itu perbanyaklah menulis dan membaca, dengan demikian kita bisa mempelajari gaya tulisan orang lain atau copy the master. Ambil Tiru dan Modifikasi (ATM) dan jangan plagiat karya orang serta jangan paksakan diri dengan menulis sesuatu yang berlebihan di luar gaya kita. Kalau suka traveling, tuliskan kisah perjalanan kita, sehingga kita akan lebih mudah menuliskan sesuatu yang kita sukai. Tuturkan segala yang ada secara sederhana dengan cara kita.
Menurut Om Catur, Salah satu yang membuat seseorang tidak mampu menghasilkan tulisan yang baik adalah karena mencoba memasukkan kata atau kalimat yang membuat pembaca tidak paham pesan apa yang dimaksud dalam tulisan itu. Menulis itu untuk dibaca. Oleh karena itu, pesan dalam tulisan harus jelas dapat dipahami oleh pembaca. Jika menulis dengan kalimat yang tidak simpel, maka tujuan pesan kita dalam tulisan tidak tersampaikan. Bahkan hanya membuat kening pembaca berkerut. Akan tetapi menulislah seperti berbicara. Ketika berbicara kepada teman, tentu tidak ada keinginan kita menggelembungkan kata atau kalimat dengan bahasa yang berlebihan. Ketika berbicara kepada orang lain, tentu sedapat mungkin menggunakan bahasa yang dapat mudah dipahami, iya kan?
Selanjutnya menurut Om Catur, bagi seorang pemula: Mengapa Anda masih ragu menghasilkan draf tulisan yang pertama? Biarkan tulisan yang dihasilkan jelek, karena Anda masih punya banyak waktu untuk memperbaiki draf tersebut. Setiap media memiliki gaya selingkung masing-masing sesuai kebijakan redaksinya. Misalnya, kita perlu mengetahui, berapa jumlah kata dalam artikel yang bisa dimuat di media itu, dan aturan penulisannya. Atau rubrik apa saja yang tersedia di media tersebut. Tidak usah kuatir tulisan kita ditolak dan dianggap jelek. Perbaiki lagi kekurangannya, dan terus kirim lagi. Banyak faktor mengapa tulisan tidak diterima redaksi. Mungkin tulisan tidak aktual? Atau space dalam edisi penerbitan sudah penuh.
Diakhir materi sebelum Tanya jawab, Om Catur memberikan motivasi dan penekanan semangat kepada kami semua, “Setelah mendapatkan sharing dari saya di atas, mengapa masih ada keraguan menghasilkan draf tulisan? Biarkan tulisan yang dihasilkan jelek, karena Anda masih punya banyak waktu untuk memperbaiki draf tersebut. Draf tulisan yang jelek masih dapat diperbaiki daripada tidak ada draf sama sekali.”
Akhirnya materi ditutup oleh Om Catur dengan Salam. Selamat malam. Terima kasih atas perhatian Bapak dan ibu semua. Dan dilanjutkan dengan materi Tanya jawab.
Inilah beberapa pertanyaan dari para peserta yang beruntung pada mala mini beserta jawabannya dari narasumber.
No.
Pertanyaan Peserta
Jawaban Narasumber

1
Apa contoh kata dan kalimat yang kita masukkan dalam cerita sehingga pembaca tidak paham.

Hindari menulis dengan kalimat yang panjang dan berulang ulang maknanya.
Contoh:
Ruangan yang biasa aku gunakan sebagai tempat tidur, sebuah tempat kos dekat stasiun UI, tiap pagi jam 5 pagi aku terbiasa mendengar deru Kereta Listrik yang membawa penumpang dari Jakarta-Bogor PP, itu biasanya sampai aku berangkat kerja, suara itu sering terdengar, sehingga aku sering hafal beberapa kalimat petugas stasiun.
Kalimat di atas memusingkan

2.
Bagaimana agar isi tulisan itu penting.  apakah kita harus menulis yang ilmiah seperti artikel?


Agar tulisan menjadi penting, maka pesan dan informasi yang dibutuhkan pembaca bisa tersampaikan dengan baik dan jelas. Seperti yang saya sampaikan di atas, mulailah dari hal yang Anda sukai. Kalau Anda suka menulis karya ilmiah, maka tekuni hal ini. Kalau suka menulis artikel populer, features yang ringan, maka kerjakanlah ini.


Terkait gaya selingkung, apa yang dimaksud

Gaya Selingkung, maksudnya gaya, batasan, sesuai jati diri, penciri media itu. Sesuai dengan kebijakan redaksi masing masing. Misal, ada media yang membatasi bahwa tulisan yang akan dimuat di medianya minimal 600 kata, hurufnya times new roman, spasi 1.15, dsb.


Menurut bapak mana yg lebih mungkin sebagai pemula menulis untuk menjadi buku atau menulis artikel untuk dibukukan?
Memulai menulis artikel yang Anda sukai temanya. Dan yang lebih penting mulailah menulis

4.
Bagaimana kiat-kiat untuk menghilangkan rasa takut untuk menulis atau berkarya dan bagaimana caranya untuk menumbuhkan rasa percaya diri menulis atau berkarya?
Mengatasi rasa takut menulis adalah dengan menulis. Menulis saja terus menerus. Kalahkan rasa takut bahwa tulisan pertama kita jelek. Lebih baik menghasilkan tulisan yang buruk (dapat diperbaiki) daripada tidak menghasilkan sebuah tulisan (ini tidak dapat diperbaiki).

 Menumbuhkan rasa percaya diri menulis adalah dengan terus menulis.

5.
bagaimana kiat mengelola konsentrasi yang efektif dalam menulis?
Mengelola konsentrasi yang efektif adalah dengan melakukan yang Anda sukai. Lakukan pekerjaan yang Anda cintai. Gairah dan fokus pada sesuatu yang kita sukai, cintai akan lebih tinggi dibandingkan sesuatu yang kita tidak sukai. Maka menulislah dari sesuatu hal kecil yang Anda sukai. Fokus pada sesuatu yang kita senangi, akan menambah motivasi kita lebih baik. Passion

6.
Menulis dengan simpel dan apa adanya dengan cepat, tiga hal bagi kami pemula ini sebuah hal yg sangat sulit dan rumit, jadi jika itu dilakukan terkadang sangat simpel, sedikit, pendek, dan langsung pada poinnya saja. Bagaimana tipsnya agar sesuai dg harapan pembaca ?.

Menulislah seperti Anda berbicara. Ketika Anda berbicara kepada teman, tentu tidak ada keinginan Anda menggelembungkan kata atau kalimat dengan bahasa yang berlebihan. Ketika Anda berbicara kepada orang lain, tentu sedapat mungkin menggunakan bahasa yang dapat mudah dipahami.
Tipsnya. Menulislah dengan kalimat yang tidak panjang-panjang.

7.
Bagaimana Teknis menulis cepat ,apa kita membuat kerangka dulu atau langsung mengalir saja

Ada beragam teknik yang dilakukan penulis. Ada yang senang memulainya dengan membuat kerangka tulisan, ada yang menuliskan kerangka seperti spider web. Ada pula penulis yang langsung menuangkan dari pikirannya ke dalam tulisan. Namun biasanya setiap artikel memiliki kerangka Judul, lead (pendahuluan), isi, dan penutup.
Silakan memilihnya sesuai dengan gaya dan kesukaan Anda.

8.
mau kepo dikit.
apa yang memotivasi anda pertama kali menulis ? dan tema apa yang anda tulis ?

Kepo yang menarik.
Yang memotivasi saya menulis adalah rasa suka. Passion. Ada kenikmatan dan kebahagiaan bisa berbagi inspirasi, motivasi, pengetahuan melalui tulisan. Awalnya saya suka menulis lirik lagu dan puisi🤭😁 lalu menulis artikel populer, cerita anak, karena dulu pernah menjadi guru TK juga. Menulis keseharian perilaku anak didik di prasekolah sungguh menggemaskan. Menyenangkan.
Saat ini menjadi redaktur pelaksana sebuah majalah, maka menulis menjadi suatu pekerjaan. Hampir tiap hari dituntut menulis. 🤭😁
9.
Bagaimana caranya agar tulisan kita tetep nyambung atau konsisten dengan tujuan awal ketika kita mulai menulis, karena terkadang kita tidak mesti langsung selesai dalam menulis?
Dalam menulis memang ada kalanya tidak selesai langsung. Apalagi ketika writer's block itu datang. Agar tetap konsisten, maka kita dapat membaca tulisan tulisan orang lain yang sejenis atau dari buku bacaan sebagai referensi. Sehingga ada ide-ide yang kita bisa gali lebih lanjut. Yang jelas dalam menulis dilarang keras plagiat. Mengambil begitu saja karya orang lain tanpa dicantumkan sumbernya. Ini yang dilarang. Tapi kalau mengembangkan ide dari tulisan orang lain, sah-sah saja.

10.
Saya seorang kontributor di sebuah tabloid pendidsikan Nasional. Artikel yang saya tulis selalu berupa reportase. Bagaimana caranya ya.. supaya bisa berkembang lagi, sehingga jenis tulisan itu bisa            masuk kategori lain?

Apakah ibu suka travelling? Atau suka membaca buku biografi? Atau suka menganalisis kebijakan pendidikan?
Kalau ibu jawab suka, maka mulailah menuliskan dari hal yang ibu sukai. Tentu akan ibu hasilkan sesuatu yang luar biasa. Cobalah.

11.
Materi yg Simple, Padat, Familiar & Mantul. Menulis cepat bgi kmi yg lebih senang mendengar, bagmana triknya agar banyak yg bisa trekam Om?
Penulis yang baik biasanya adalah pengamat yang baik. Bagi yang suka mendengar atau kecerdasan audionya lebih, maka ketika mendengar sesuatu, maka siapkan catatan. Catat poin penting yang dapat dikembangkan lebih lanjut. Atau pembicaraan direkam, kemudian barulah dituliskan.
Banyak jalan menuju roma, banyak cara untuk menghasilkan karya🤭😁

12.
Untuk menulis di rubrik opini koran berapa kata maksimal?
Seperti saya sudah utarakan di atas, bahwa tiap media memiliki gaya, ciri masing masing sesuai kebijakannya. Tidak selalu sama. Itulah yang dinamakan gaya selingkung.
Misal, media jawa pos mengharuskan tulisan opini minimal 600 kata. Atau majalah Suaraguru, untuk tulisan opini minimal 700 kata. Jadi berbeda-beda. Bisa ditanyakan di redaksi masing-masing atau biasanya tertulis di salah satu bagian media itu.

Kesimpulan :
Janganlah takut dan malas untuk menulis karena rasa takut dan malas itu adalah musuh utama dalam menulis yang harus kita kalahkan. Menulislah seperti kita berbicara dengan teman sebisanya meskipun jelek awalnya, tapi seringlah dibaca apa yang telah kita tulis untuk bisa kita perbaiki.
Menulis adalah sebuah kecakapan atau keterampilan oleh karena itu semakin banyak kita menulis maka kita akan semakin trampil dan mulailah menulis dari apa yang kita sukai, jadilah diri sendiri ketika menulis hindari plagiat tapi banyaklah membaca untuk bisa mempelajari gaya tulisan orang.
Demikianlah resume daring kali ini  yang bias saya sampaikan, terima kasih kepada narasumber Om Catur Nurrochman Oktavian, moderator Om Jay dan Mr,  Bams, dan teman-teman semua, semoga ilmunya berkah, kita semua selalu sehat dan bermanfat bagi orang lain, amiin..


Terima kasih

Salam blogger, salam literasi

Komentar

  1. lebih baik tulisan buruk bisa diperbaiki, daripada tdk menulis sama sekali,https://omjaylabs.wordpress.com/2020/04/20/lebih-baik-membuat-tulisan-yang-buruk-sehingga-dapat-diperbaiki-dari-pada-tidak-menghasilkan-sebuah-tulisan/

    BalasHapus
    Balasan
    1. Benar sekali om Jay, kalau tidak menulis apa sich yang mau diperbaiki, hhha
      semakin semangat rasanya untuk menulis, tapi ngak taulah nantinya...

      Hapus
  2. Cepat dan tepat, sukses selalu

    BalasHapus
  3. Hebat dikolom. cakinin.blogspot.com

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pola Belajar COVID 19

LANGKAH DASAR MENJADI BLOGGER

“BAGAIMANA MENCARI IDE DALAM MENULIS”