“DOA ITU KE ITU AJA TIDAK SAH”
“DOA ITU KE ITU AJA TIDAK SAH”
Sebelum
sholat Jumat Pak Badu pulang dari sawah,
yang terletak tidak jauh dari pemukiman warga. Seperti biasa sebelum
pulang ke rumah pak Badu mampir dulu di warung kopi pak Salam.
”Assalamualaikum”, pak Badu menyapa pak salam yang sedang duduk termenung di warung tersebut.
"Waalaikumsalam ehh..pak badu" dari mana pak Badu." Tanya pak
salam. “Biasalah dari sawah melihat air sawah yang sudah mulai menguning”.
Jawab pak badu. “Tolong bikin kopi pak salam gulanya sedikit aja ya" kata pak badu. Pak salam bangkit dari tempat
duduknya, menuju estalase membuat kopi pesanan pak badu. Setelah kopi selesai dibuat, Sambil berjalan
mengantar kopi untuk pak Badu, pak salam berkata, "tumben pak Badu hari
Jum’at ini pulang cepat dari sawah!, biasanya sore baru pulang.”
Sambil menerima secangkir kopi dari pak salam.
Pak Badu tertawa kecil dan berkata, “ Iya….itulah pak. Mau jum’atan, sekarang bumi sudah tua,
tanda-tanda kiamatpun sudah banyak diperlihatkan Allah pada kita. Tambah lagi
merebaknya wabah covid 19 di seluruh dunia sekarang ini.” Dengan suara agak
meledek, “sudah tobat ya pak Badu”, sahut pak salam. Ha ha ha, ngak juga, kata
pak badu, cuman saya malas Jum’atan kalau doa yang dibaca khatibnya itu ke itu
aja sehingga khutbahnya tidak syah, lanjut pak Badu. Dengan kebingungan dan
jidak agak berkerut pak Salam berkata, “ ya iyalah pak badu, itu kan rukunnya
khutbah, mendoakan kaum muslimin dan muslimat. Tampa doa itu maka tidak sahlah
khutbahnya.” Belum sempat pak Badu
memberi jawaban datanglah pak Sabar.
“Assalamualaikum,”
“waalaikum salam”, pak Badu dan pak Salam menjawab. “Sedang diskusi apa pak
salam dan pak badu, serius amat nampaknya.” Kata pak Sabar. “ Ha ha ha” pak
Badu ketawa. “ini pak Sabar, saya bilang malas jum’atan kalau doa yang dibaca khatib
jumat itu ke itu aja, kan tidak syah.” Pak Sabar pun mengerutu dengan ulasan
pak Badu, dalam hati ia berkata, ajaran dari mana pula pak Badu ini, dengan
suara pelan pak sabar pun memberi penjelasan pada pak Badu, “pak Badu, rukun khutbah yang terakhir menurut pak Badu
apaaa?? Dengan cengengesan pak Badu menjawab pertanyaan Pak Sabar, “ Berdoa untuk
kaum muslimin dan musliamat,” Pak Salam dan Pak Sabar saling bertatapan
kebingungan, lalu pak Salam berkata, “lalu kenapa pak Badu mengatakan khutbahnya
tidak syah,” “ hahahaha” pak badu tertawa terbahak bahak. Pak Salam dan Pak
Sabar semakin kebingungan.
Waktu
semakin berjalan Dari kejauhan terdengar
suara takmir Masjid melantunkan ayat suci al-quran pertanda waktu sholat Jumat
semakin dekat. Pak Badu menghabiskan kopinya dan bertanya balik sama pak Salam
dan pak Sabar, “tadi pak Sabar dan Pak Salam mengatakan mendoakan kaum muslimin
dan muslimat adalah rukun khutbah, kalau rukun tidak dilaksanakan maka
khutbahnya batal, menurut saya juga begitu, iya kan pak”. Pak Salam dan Pak
Sabar saling bertatapan kebingungan. “Tapi kalau doa yang dibaca khatib itu ke
itu aja ini yang tidak syah. Mana ada doa itu ke itu aja. Ha ha ha ha pak Badu
tertawa kegirangan karena merasa berhasil ngerjain pak Salam dan pak Sabar. Pak
sabar dan Pak salam pun ikut tertawa terbahak-bahak meskipun hatinya agak kesal
dikerjain pak Badu.
Selamat
Membaca
Salam
Blogger, salam literasi
Salam Literasi
BalasHapusSalam literasi
Hapus