Belajar "MENULIS TAMPA IDE" Bersama Budiman Hakim
Belajar " MENULIS TAMPA IDE" Bersama
Budiman Hakim
(Belajar Daring Bersama Om Jay G.8-P.6)
Selasa, 7 April 2020
Selasa, 7 April 2020
Assalamualaikum Warahmatullahi wabarokatuh
Selamat malam temen2 semua. Nama saya Budiman Hakim. Biasa
dipanggil Om Bud.
Orang periklanan manggil saya Om Bud. Anak-anak saya manggil
saya Om Bud. Isteri saya manggil saya Om Bud. Bahkan mertua saya juga manggil
saya Om Bud.
Malam ini saya diminta Om Jay untuk berbagi di sini. Bahkan
Om Jay meminta saya secara spesifik untuk membawakan tema “MENULIS TANPA IDE”Bagaimanan
CARA “MENULIS TANPA IDE”.
“MENULIS TANPA IDE”
sebenernya adalah judul buku saya yang terbaru. Dan materi yang akan saya
bawakan adalah salah satu bab yang terdapat dalam buku ini. Jadi otomatis judul
materi kita adalah
bagaimanakah kita menentukan sebuah tulisan itu menarik atau
tidak?
Mudah saja!
Tulisan yang bagus adalah yang mampu menggugah EMOSI
pembacanya. Jadi ketika membaca sebuah novel lalu kalian menangis tersedu-sedu
karena isinya menguras air mata maka novel tersebut dapat dibilang sukses.
Begitu juga kalo kita menulis buku humor, patokan bagus atau
tidaknya gampang banget. Cara menilainya cuma dengan 1 pertanyaan: Apakah buku
kita mampu membuat pembaca tertawa terbahak-bahak. Artinya ketika orang
menangis atau tertawa, maka di situlah saat tulisan kita mampu menggugah EMOSI
pembacanya.
Jadi kata kuncinya adalah ‘EMOSI’.
Kesimpulannya adalah ketika kita menulis sebuah cerita, kita
wajib memasukkan unsur EMOSI dalam cerita itu. Sayangnya pelaksanaannya
ternyata tidak semudah itu. Ketika kita ingin menulis, seringkali kita gak
punya ide. Orang-orang banyak yang mengistilahkan kondisi ini dengan writers’
block.
Nah, untuk mengantispasi hal ini ada dua hal yang bisa kita
lakukan.
1.
MEMANFAATKAN
EMOSI.
Caranya sangat
sederhana. Tuliskan semua perubahan EMOSI dalam kehidupan kita sehari-hari.
Metode ini biasa saya sebut dengan CERPENTING. Singkatan dari Cerita Pendek
Tidak Penting.
Cerpenting
adalah metode menuliskan peristiwa-peristiwa REMEH yang terjadi di sekeliling
kita. Meskipun ceritanya sepele tapi ternyata kita ketawa atau terharu atas
peristiwa itu. Dengan kata lain emosi kita tergugah.
Jadi
tuliskanlah peristiwa tersebut.
Perlu dipahami
benar, ya, bahwa ceritanya harus benar-benar TIDAK PENTING. Kalo kalian
menuliskan dilema diajak pacar untuk pindah agama maka itu cerita penting. Kalo
kalian bercerita tentang anak yang terpengaruh temannya nyoba-nyoba narkoba
maka itu cerita penting.
Cerpenting
haruslah cerita yang tidak penting itu sebabnya METODE LATIHAN MENULIS ini
disebut cerpenting = Cerita Pendek Tidak Penting.
Ceritanya bisa macem-macem.
Cari cerita yang paling
REMEH tapi bikin kita ketawa, marah, terharu, pokoknya semua rasa yang
menggugah emosi kita.
Misalnya yang punya anak kecil
pastinya sering ngakak ngeliat kelucuan anaknya. Iya kan?
Atau kita lagi naik motor terus
keabisan bensin sementara kita juga lupa bawa duit karena gak sempet ke ATM.
Udah jauh-jauh dorong motor pas sampe ternyata mesin ATMnya rusak. Ngeselin,
kan? TULISKAN!
Atau kalian mau cerita horor waktu
dikejar-kejar oleh kecoa terbang?
Pokoknya pengalaman remeh apapun yang
kalian alami, selama itu menggugah emosi? TULISKAN! Terserah kalianlah apa yang
mau ditulis. Intinya apapun yang menggugah emosi? Tuliskan! Menulis cerpenting
memang menuliskan sesuatu yang TIDAK PENTING tapi manfaatnya SANGAT PENTING.
Kenapa? Kalo kita bisa menggugah emosi pembaca dengan topik yang SANGAT SEPELE,
apalagi kalo kita menuliskan hal yang SANGAT PENTING, pastinya bakalan jadi
bagus banget
Jika sudah terbiasa menulis
cerpenting maka kita akan selalu mendapat pemicu untuk menulis. Ya pastilah,
topik sepele aja kita mampu, kok. Itu pointnya. Gak usah mikirin apa gunanya
tulisan itu. Anggap aja itu adalah latihan menulis yang menyenangkan.
Kenapa menyenangkan? Karena kita
mengalaminya sendiri dan terbukti menggugah emosi, jadi gak ada salahnya kita
abadikan.Menulis itu persisi kayak memasak. Supaya tambah enak, tambahkanlah
bumbu-bumbu.
Berikut beberapa contoh cerpenting
yang pernah saya tulis.
CERPENTING #1
BACA BUKU LOMPAT-LOMPAT
Sedang asyik makan Ifumi di sebuah
resto kecil di Senayan City, tiba-tiba seorang perempuan datang mengagetkan
saya.
“Om Bud. Wah, kok bisa ketemu di sini
kita,” kata Indri. Dia adalah temen saya di industri periklanan.
“Hey, Indri. Pakabar lo?” tanya saya
lalu cipika-cipiki dengannya.
Dengan cuek Indri langsung bergabung
di meja saya lalu berkata, “Om Bud, gue udah baca buku lo yang judulnya
STORYTELLING. Bagus banget! Gue suka.”
“Kok bisa bilang bagus? Emang lo udah
abis bacanya?” tanya saya.
“Belom, sih,” katanya, “Abis gue
bacanya lompat-lompat.”
Saya berhenti menyuap ifumi, memegang
pundaknya lalu berkata, “Lain kali kalo baca buku, lo harus duduk. Kalo
lompat-lompat ya susah nyelesainnya.”
“HAHAHAHAHAHAHAHA….Gila lo!!!”
Coba dibaca dulu ya cerpenting di
atas ya....
Coba perhatikan cerita sederhana ini.
Sama sekali gak penting. Lucu, kan?
mau kekinian, cerita ini bisa kita
bikin versi videonya. Maka jadilah
konten menarik yang bisa kita posting di IG, Youtube dll. 😂
CERPENTING #2
PERCAKAPAN DI SEBUAH BAR
Saat itu saya sedang berada di sebuah
kafe dan duduk di bar bersama Boni. Karena home band yang main gak bagus,
akhirnya kami memutuskan untuk ngobrol aja ngediskusiin band-band yang kami
suka.
“Eh, Bon. Lo tau Superman is dead?”
tanya saya.
Di luar dugaan Boni menjawab,
“Hah? Innalillahiiii….Kapaaan????”
tanya Boni.
Hahahahahahaha…tentu saja saya ngakak
abis mendengar omongannya.
Silakan dibaca contoh cerpenting di
atas
Coba perhatikan cerpenting di atas.
Gampang banget kalo mau dijadikan konten video.
Luar biasa kan manfaat cerpenting?
Jadi mulai sekarang, setiap kalian
tergugah emosinya, langsung dicatat.
Simpan di laptop. Kumpulkan dalam
satu folder dan beri nama ‘SUMBER IDE’.
Setiap kali kita butuh ide untuk
menulis, kita tinggal buka folder itu. Inspiratif, kan?
Kalo kita mau lebih peka terhadap apa
yang terjadi pada kita sehari-hari, sebetulnya ada banyak yang bisa kita
tuliskan menjadi cerpenting.
2.
MEMANCING
EMOSI
Metode yang
kedua adalah memancing emosi. Dari emosi yang kita dapet bisa kita konversikan
menjadi ide.
Pernah kan kalian
ngedenger orang ngomong, "Jangan tunggu kaya lalu baru berderma.
Berdermalah dulu maka in shaa Allah kita akan menjadi kaya." Ada lagi yang
kalimat yang mengatakan, "Jangan menunggu bahagia lalu baru tersenyum.
Tersenyumlah maka kebahagiaan akan datang padamu." Dan masih banyak lagi
kalimat-kalimat motivasi dengan formulasi kalimat seperti di atas. Saking
banyaknya sampe saya curiga bahwa formulasi kalimat tersebut adalah RAHASIA
KEHIDUPAN. Kenapa demikian?
PLAK! (Aduh nyamuk banyak banget
nih). 😃
Karena sepanjang pengalaman menulis,
saya juga menemukan RAHASIA cara menulis tanpa ide. Dan setelah saya coba
tuliskan rahasianya, ternyata FORMULASInya persis sama dengan formulasi
kalimat-kalimat motivasi di atas.
Bunyinya begini,
"JANGAN MENUNGGU IDE DATANG LALU
BARU MENULIS. MENULISLAH DULU MAKA IDE AKAN DATANG PADAMU."
Persis sama kan formulasi kalimatnya?
Ajaib, ya?
Pertanyaannya adalah bagaimana kita
bisa menulis kalo belom ada ide?
Sering kan kita ngedenger orang
ngomong begini, 'Gue sih mau nulis tapi belom ada ide nih.'
Nah, itu keliru. Itu salah. Salah
besar!!!!
Perlu saya tekankan bahwa: IDE ITU
GAK BOLEH DITUNGGU. IDE ITU HARUS DIPANCING.
Persoalannya, cara mancingnya gimana?
Okay saya kasih tau.
Tapi jangan bilang siapa-siapa ya?
Buat kita-kita aja di group ini, nih. Hehehehe....😂😂😂
Caranya begini: Coba perhatikan
sekeliling kalian.
Lalu tuliskan benda-benda yang kita
tangkap melalui pancaindera. Kemudian gabungkan dan susun semua benda tadi
menjadi satu kesatuan dalam beberapa kalimat.
Dengan menuliskan apa yang ditemukan
oleh pancaindera, tulisan tersebut akan berfungsi menjadi pemicu supaya ide
datang.
Nah, metode menulis tanpa ide ini
sudah saya praktekkin bersama partner saya Asep Herna. Dia seorang penulis
juga. Saya menemukan metodenya dan Asep yang mempraktekkannya.
Suatu hari dia mencoba memperaktekkan
metode ini.
Asep saat itu sedang berada di
kamarnya dan berniat hendak menulis sesuatu.Tapi sayangnya Kang Asep idenya
lagi mandeg. Asep duduk di depan laptopnya yang sudah menyala dari tadi tapi
masih saja kosong tanpa satu huruf pun di atasnya. Asep memandang ke sekeliling
kamar dan mengamati benda apa saja yang terdapat di kamarnya.
Setelah itu dia menuliskan
benda-benda yang ditemukannya. Benda-benda tersebut adalah :
1. PRINTER
2. KERTAS
3. DINDING
4. AC
5. JAM
6. LAPTOP
Setelah itu, Asep mulai mengetik. Dia
menyusun kalimat yang menghubungkan semua benda tadi. Dan beginilah hasilnya :
"PRINTER warna hitam di depanku
menungguiku kaku, ditemani KERTAS-KERTAS kosong
yang berserakan di sekitarnya. Aku lihat DINDING tampak pucat,
barangkali kedinginan karena berjam-jam disembur AC yang begitu angkuh. JAM
menunjukkan pukul 2 pagi. Tapi layar LAPTOPKU masih juga kosong. Dan hingga
detik ini, tak satupun ide bergairah menghampiri."
Coba dibaca dulu ya. Dan perhatikan
semua benda yang dipilihnya ditulis dalam kapital.
Teman-teman sekalian. Coba perhatikan
baik-baik.
Asep mengaku belum punya ide untuk
menulis. Tapi dia telah memiliki sebuah tulisan yang sangat bagus. Luar biasa,
kan?
Satu hal yang perlu
dicatat bahwa Asep baru memanfaatkan INDERA PENGLIHATAN. Baru dari mata doang.
Asep telah membuat sebuah tulisan yg bagus hanya dengan mengandalkan matanya.
Padahal kita masih mempunyai indera
penciuman, pendengaran, pengecapan dan peraba sebagai device untuk
bereksplorasi. Semua yang ditangkap panca indera sangat berpotensi untuk
membuat tulisan pemancing ide.
Misalnya kentongan satpam komplek
yang sedang memukul tiang listrik,
(pendengaran)
bau Indomie yang sedang dimasak oleh
teman kos-kosan kita, (penciuman)
rasa kopi yang ternyata sudah
kadaluwarsa, (pengecapan)
rasa jijik ketika seekor kecoak
berjalan di atas kaki kita (perabaan)
Dan masih banyak lagi.
Apa yang dilakukan Asep Herna di atas
tentunya dapat dilakukan oleh kita semua.
Meskipun belom punya ide. Nyalakanlah
laptop kalian. Duduk di depannya. Buka software WORDS. Taruh jemari kalian di
atas tuts seakan-akan kalian sudah mendapat ide untuk ditulis.
Intinya adalah biasakan menulis dulu
tanpa perlu menunggu ide datang. Cara menulis seperti itu adalah cara untuk
memancing ide datang. Ketika ide sudah terjaring barulah kita kemas menjadi
tulisan yang menarik.
Silakan kalian memperaktekkan metode
ini. Kalo bisa semua mencoba ya? Karena
sebuah metode sulit dipahami kalo gak dipraktekin.
Setelah Asep mencoba ide tersebut,
saya juga langsung ikut mempraktekannya
Masak yg bikin malah gak nyoba? Aneh
banget dong...
Seperti Asep, saya memandang ke
sekeliling saya.
Kemudian saya pilih 6 benda yang
tertangkap pancaindera.
Kalo bisa pilih 6 benda. Itu jumlah
yang ideal. Kalo kurang takutnya kedikitan. Kalo lebih ntar kita kebingungan
sendiri karena kebanyakan.
Dan benda-benda yang saya pilih
adalah
Sepatu tua
Kasur
kulkas
Pintu
handuk
Pancuran
Tanpa membutuhkan waktu lama, mungkin
cuma beberapa menit, terciptalah tulisan sebagai berikut ini:
Brak! PINTU kamar tidur kudorong
dengan kuat sehingga menimbulkan suara menggelegar. Aku terlalu capek sehingga
langsung kubanting tubuhku di atas KASUR yang empuk. Kepalaku mau pecah rasanya
karena letih.
“Aku benci sama kamu!!!” Tiba-tiba
terdengar suara mengagetkanku..
Aku mencari suara tersebut ternyata
datangnya dari SEPATU TUA yang sedang mojok di sudut kamar, di samping KULKAS.
“Kenapa kok benci?” tanyaku
terheran-heran kok sepatu itu bisa berbicara.
“Sejak kau memiliki sepatu baru, kau
tidak pernah peduli lagi padaku. I hate you!!”
Hah? Sepatu lamaku cemburu dan merasa
dicampakkan. Aduh! Apakah aku sudah gila?
“I HATE YOU!!!!!!”””
Dengan cepat aku berdiri meraih
HANDUK lalu masuk ke kamar mandi. Barangkali guyuran air dingin dari PANCURAN
bisa menyegarkan tubuh dan pikiranku. Bismillah….
Jadi begitu cara memancing ide
teman-teman.
Saya udah gak terhitung membawakan
materi ini baik on air maupun off air.
Dan biasanya para peserta merasa metode ini sangat membantu ketika otak
kita mandeg.
Coba kalian praktekkin karena latihan
menulis ini menyenangkan.
Buat yang ingin berlatih menulis,
saya juga punya websitenya buat kalian memposting tulisan di sana. Ini linknya
https://thewriters.id/
Silakan register, jangan malu-malu.
Web ini khusus saya buat untuk orang yang ingin berlatih menulis.
Kalo kalian posting tulisan sebanyak
30 kali, bandingkan tulisan kalian yang pertama dan yang terakhir. Pasti
terlihat kemajuannya.
Menulis itu sebuah proses. Menulis
bukan skill yang bisa diperoleh dalam waktu semalam. Jadi kita memang harus
berlatih.
Berlatih memang sebuah periode yang
membosankan. Itu sebabnya metode ini saya ciptakan supaya proses latihan jadi
menyenangkan.
Kita seperti lagi melakukan permainan
6 kata. Situasinya fun tapi berpotensi menjelma menjadi tulisan yang
berkualitas master piece.
Okay teman-teman, seperti saya bilang
di atas bahwa materi ini hanyalah bab bagian dari buku saya yang
berjudul’Menulis Tanpa Ide’ Kalo kalian berniat membelinya, silakan hubungi
penerbitnya lewat WA, namanya Andung di no. +62 816-523-773
Jadi saya cukupkan dulu sesi ini.
Wabillahi taufik wal hidayah. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh.
Selamat Bersilancar dengan Kata-kata
Salam Blogger, salam Literasi
Rahmawati, S.Ag M.Pd.
Dharmasraya Sumbar
🌟🌟
BalasHapus